Saturday, December 24, 2011

tehnologi terlaris tahun ini

Ghiboo.com - Istilah yang paling dicari dan situs paling banyak dikunjungi tahun 2011?. Facebook jawabannya. Hampir setengah dari sepuluh istilah pencarian teratas selalu terdapat nama 'facebook' seperti 'facebook login', 'facebook.com', dan 'www.facebook.com', ini adalah tahun ketiga berturut-turut bahwa jaringan sosial terbesar dunia menjadi istilah yang paling dicari. >Penelitian dari Experian Hitwise menyatakan bahwa di antara 10 atas istilah, "facebook Login" adalah nomor yang ketiga paling-dicari pada 2011, diikuti dengan "facebook.com" di nomor lima dan "www.facebook.com" di nomor delapan.> >Experian Hitwise menemukan hasil tersebut dari survei yang dilakukan terhadap pengguna internet di Amerika sepanjang tahun 2011.>Bagaimana dengan Indonesia yang merupakan pengguna Facebook nomor dua di dunia? ":]>Berikut 10 daftar website yang paling sering dikunjungi selama 2011 di Amerika:>1. Facebook>2. YouTube>3. Facebook Login>4. Craigslist>5. Facebook.com>6. Yahoo>7. eBay>8. www.facebook.com>9. MapQuest>10. Yahoo.com>>

Tuesday, December 20, 2011

TEAMWORK (kerjasama tim)


Banyak prkerjaan yang mudah dilakukan secara individual, tetapi pada situasi tertentu ketika kita dituntut untuk bekerja sama dengan orang lain, maka kita harus sensitivitas dan fleksebilitas kita yang sangat di perlukan dalam kerja sama .
nafiudincilacap@blogspot.com        Permainan- permainan dengan tujuan kerja sama  dengan baik di desain sedeemikian rupa sehingga   di tuntun untuk bekerja sama dan melakukan usaha secara bersama untuk mencapai satu solusi. Dalam pencarian solusi trsebut uang perlu di lakukan adalah indisiatif dari masing-masing . Sehingga pada pelaksanaannya akan mengembangkan kemampuan anggota  dalam membuat keputusan, memimpin, melakukan kewajiban sebagai anggota  dan berusaha menggali potensi yang ada di dlam diri mereka. Adapun tujuan dari permainan kerja sama  / inisiatif  adalah :
  1. Untuk mendorong anggota  agar selalu bersemangat dan bekerja sama.
  2. Untuk menyadarkan para anggota  tentang pentingnya strategi  atau rncana pelaksanaan.
  3. Untuk membentuk koordinasi dalam .
  4. Untuk menunjukan betapa berharganya kerja sama.
  5. Untuk menunjukan kepada para pesrta perlunya proses pencapaian solusi.
  6. Untuk mengembangkan sensitifitas dan persatuan dalam .
  7. Untuk membangun rasa saling percaya.

Tips keberhasilan Outbound

Berhasil atau tidaknya kegiatan outbound dapat diketahui dari apa yang hendak dicapai (goal) dari sebuah kegiatan. Bila goal telah tercappai berarti outbound sukses. Untuk mendukung kesuksesan outbound ada beberapa kunci yang harus diikuti tahapannya. Diantara tahapan itu adalah sebagai berikut:
  1. Pilihlah permainan atau problem sesuai dengan kemampuan berpikir dan fisik peserta.
  2. Carilah tempat yang aman dan nyaman serta dapat menyediakan saarana dan prasarana untuk permainan.
  3. Berikan instruksi yang jelas pastikan semau anggota  mengerti apa yang harus mereka lakukan sebelum permainan dilakukan.
  4. Jika anda memfasilitasi sebuah tim yang terdiri dari 25 sampai 30 orang lebih baik anda membaginya ke dalam 2 kelompok.
  5. Ketika kelompok selesai ( atau berusaha menyelesaikan ) sebuah masalah, lakuakanlah sebuah diskusi yang melibatkan semua anggota  tentang proses yang mereka lalui selama permainan seczra terperiinci. Dalam diskusi tesebut mereka akan meneliti keputusan apa yang dibuat dan siapa yang membuatnya; siapa yang mengusulkan suatu ide dan dijalankan; atau siapa yang mengeluarkan ide yang tidak di dengar atau tedengar oleh anggota lainnya; sipa yang tidak mengekuarkan ide.
Percakapan yang dilalkukan dalam diskusi dapat membantu proses pembentukan kerja sama  yang baik karena mereka melibatlan emosi ketika mereka ungkapkan, apa yang mereka rasakan.
  1. Selama pemainan fasilitator mengamati dan mencatat apa yang terjadi selama permainan berlangsung dan tidak biarkan peserta bersama kelompoknya menyelesaikan permasalahan mereka (fasililator haram memberi instruksi bila mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya),
  2. Bila kondisinya sudah tidak kondusif maka fasilitator dapat menghentikan permaianan untuk sementara waktu. Mintalah semua peserta untuk bermusyawarah untuk mencari jalan keluar
  3. Sampaikan kepada peserta bahwa permainan hanyalah sebuah sarana untuk mencapai tujuan. Tujuan utama dari permainan tersebut adalah untuk menghasilkan kerjasama yang solid diantara anggota tim. Berikan motifasi tentang pentingnya kerjasama (dapat mengutip ayat al_Qur’an ataupun hadits yang sebagian saya tuliskan di bawah) saran membangun. Bangunlah Komunikasi bagi peserta yang belum dapat bekerjasama, apa alasannya dan bagaimana akibatnya. Komunikasika terus menerus hingga semua peserta mengerti akan pentingnya kerjasama

Beberapa game dapat dipilih diantaranya;

1. TANGKAP EKOR NAGA ITU (CATCH THE DRAGON’S TAIL)
Waktu :5-10 menit
Petunjuk pelasana :
Bagi peserta dalam dua kelompok masing-masing kelompok membuat barisan berbanjar dengan masing-masing peseerta memegang bahu teman di depannya, ikatkan sebuah syal di punggumg peseta yang beerbaris di paling belakang. Setiap kepala masing-masing tim harus berusaha menangkap ekor naga tesebut.
3. BALANCE ROOM
Permainan ini diatas lantai yang licin atau tidak kasar.
Bagi peserta menjadi dua  dengan jumlah sama besar.
Mintalah masing-masing kelompok untuk berbanjar kebelakang dan masing-masing kepala  saling berhadapan. Semua peserta berada pada posisi duduk dengan kedua kaki berada di paha para pemain yang di depannya, dan kedua tangan memegang pundak teman di depannya ( kecuali kepala  ). Pada posisi , mintalah kedua  untuk bertukar tempat.
4. MEMBANGUN KEPERCAYAAN
A.  TWO PERSON MIRRORING
Untuk mulai permainan membentuk kepercayaan sebaiknya kita memulainya dengan  permainan ini terlebih dahulu. Caranya adalah semua peserta di bagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2 orang, tentukan siapa yang bercermin dan menjadi cermin. Orang yangmenjadi cermin harus melakukan hal yang sama dengan orang yang sama.
Teknik bercermin ini dilaksanakan pda pertama permainan pembentukan kepercayaan karen masing-masing peserta harus memperhatikan satu dan yang lainnya. Dalam pemaianan iniyang perlu mereka perhatikan adalah konsentrasi, pengertian dan empati.
B.  WILOW IN THE WIND
Permainana Wilow in the wind merupakan pengembangan dari tras and pall. Pada permainan ini mintalah peserta untuk duduk melingkar dengan satu orang peserta berdiri di tengah-tengah lingkaran. Semua peserta yang dududk diharuskan dapat menahan jatuhnya orang yang ditengah dengan keduakaki para peserta bertumpuk pada orang yang jatuh dan merentangkan ke dua tangannya kedepan sehingga posisinya siap untuk menyangga peserta yang jatuh.
Kemudia mintalah kepada orang yang berdiri ditengah lingkaran untuk menggoyang-goyangkan badanga kesanah kemaring dan menjatuhkan diri kearah yang dia inginkan dan teman-temannya harus siap setiap saat jika orang yang ditrngah jatuh kearah nya.
C.  GAUN TLET
Pada permainan ini para peserta harus berjalan diatas jembatan yang di bangun dari tangan para anggota .
Sebagai contoh : Jika sebuah  terdiri dari sepuluh orang maka berikanlah kepada 2 orang pertama untuk melewati jembatan yang dibangun oreh 8 orang lainnya ( bagi menjadi 2 kelompok dan mintalah mereka baris saling berhadapan ) dengan cara menggabungkan tangan-tangan mereka. Para peserta yang menjadi jenbatan harus selalu waspada jika penyebrang pada saat menyebrangi jembatan terjatuh.
D.  TRUST FALL
Dalam trust fall seorang peserta harus menjatuhkan diri dari ketinggian tertentu. Ia harus mempercayakan dirinya kepada rekan-rekannya yang ada dibawah dan bersedia menjadi landasan bagi dirinya.
Sebelum menjatuhkan diri, ia harus berbalik ke belakang dan menyilangkan kedu tangannya di dada untuk menghindari cedera ketika jatuh. Kemudian rekan-rekan yang lainnya membentuk formasi landasan dengan tangan-tangan mereka.
Setelah semuanya siap, fasilitator memberi aba-aba kepada peserta yang akan menjatuhkan diri kapan ia harus jatuh.
E.   TRUST DIVE
Dari ketinggian 1,5 – 2,5  meter , mintalah seorang peserta untuk menjatuhkan diri dengan posisi badan kedepan dan posisi tangan seperti orang yang akan berenang dalam sebuah kolam yang trebentuk dari 8-10 orang lainnya yang harus menangkapnya dan memastikan teman  yang menyelam tidak cedra.
Catatan : Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan permainan  Tust fall
a.   Jagalah sikut agar tidak mengenai para penyanggah, mintalah orang  yang akan menjatuhkan diri untuk menyilangkan tangannay di dada
b.   Pastikanlah posisi  para penyangga dan orang yang akan menjatuhkannya  benar- benar siap.

1.   TREKING “TEKLEK
Setelah beberapa peserta yang telah ditentukan berdiri di atas bamboo / kayu yang telah diberi tali, mintalah mereka untuk memegang tali sebagai kendali dan bersiap untuk berjalan / berlari mendahui kelompok lain menuju finis yang telah ditentukan


2.   Memindahkan air
Pindahkan air dari botol ke tempat air yang lainnya.  Lakukan ber-ulang-ulang  hingaa waktu yang telah ditentukan atau bak telah penuh terisi air. Kelompok yang dapat mengisi air lebih bnayak adalah pemenangnya
3.   Meja manusia
Tujuan dari permainan ini adlah membuat meja. Mintalah satu orang peserta untuk duduk dengan membentuk siku disusul peserta lain dalam satu kelompok. Kelompok yang lebih cepat dalam membuat meja adalah pemenangnya



4.   Jembatan darurat
Peserta memegang tongkat berhadapan untuk membuat jembatan yang akan dilalui oleh salah sat peserta. Peserta teus berjalan diatas jembatan yang dibuat oleh pserta pemegang tongkat dan peserta pembuat jembatan yang telah dilalui oleh penyeberang jembatan segera berlari ke depan untuk menbuat jembatan didepannya

5.   Sumur kering
Salah satu peserta mengambil air dan memasukkannya kedalam botol sedangkan peserta lainnya membantu memegang tangan atau anggota tubuh yang lain agar dapat menjangkau bak yang letaknya jauh dari jangkauan normal. Buatlah garing pembatas supaya jarak untuk mengambil air cukup jauh



6.     ALMOST INFINITE CIRCLE
Peserta diminta untuk dapat melepaskan tali yang terikat dengan tali pasangannya, dimana tali tersebut masing-masing terikat di kedua pergelangan tangan masing-masing orang.
Aturan Main :
·      Tidak boleh memotong tali.
·      Tidak boleh membuka simpul yang mengikat ke pergelangan tangan.
7.     GRASS IN THE  WIND
Permainan :
Pada permainan ini peserta secara bergantian akan bergantian akan merubuhkan diri ke arah rekan kelompok  yang berdiri   di sekeliling nya ; dan rekan-rekan yang lain menahan dan kemudian mendorongnya  ke arah yang  lain.
Aturan Main :
·      kelompok membuat lingkaran kecil dengan posisi tangan di depan dada
·      satu anggota kelompok  berdiri di  pusat lingkaran.
·      peserta yang di tengah menjatuhkan  badan seperti kayu tumbang, dengan kaki yang tidak berpindah dan tetap rapat.
·      sisa kelompok yang  ada  bertugas menahan kemudian mendorongnya ke arah yang lain.
8.     TOXIC WASTE
Permainan :
Tim harus memindahkan cairan beracun dari satu container ke container yang lain.
Aturan Main :
·         Peserta tidak boleh berbicara satu sama lain.
·         Alat bantu yang dapat digunakan hanya berupa tali-tali yang tersedia.
·         Tidak boleh memasuki area radiasi, bila ada seorang peserta yang menginjak maka permainan harus diulang dari awal lagi.
·         Cairan tidak boleh tumpah, apabila tumpah permainan diulang dari awal.
·         Dianggap selesai bila tali-tali yang dipergunakan kembali keluar lingkaran.
Tipe      : Strategic Game
Target   : team work dalam mencapai target, inovasi-kreativitas , disiplin
9.     TAWANAN MASAL
Semua peserta diikat pergelangan kakinya dengan peserta lain dan mulailah berjalan setelah aba-aba dimulai. Demikian pula dengan kelompok lain

10.            CIRCULAR WALK
Peserta dalam satu kelompok berdiri di atas selembar karton / Koran / karung / kain. Lipatlah alas tersebut setiap kelompok tersebut berhasil berdiri diatas alas tersebut, bila belum berhasil ulangi hingga berhasil. Kelompok yang berhasil beriri dia semua diata alas yang paling kecil adalah pemenangnya

11.        TEROWONGAN MANUSIA
Mintalah semua peserta untuk berdiri satu baris dan membuka kaki untuk membentuk terowongan. Setelah aba-aba mulai, peserta yang berdiri paling belakang segera menerobos lewat terowongan hingga sampai kedepan dan langsung membentuk formasi terowongan dan terus-menerus disusul oleh peserta lainnya yang paling belakang
12.       KELABANG
Semua peserta duduk dan kedua kaki peserta diletakkan di atas paha peserta lain dan mulailah berjalan dengan bantuan tangan

t

SMP N 4 Kebumen (Rappeling tandem)


Breafing sebelum rappeling
Rappeling tandem pada awalnya digunakan untuk proses evakuasi disaat ada bencana ataupun dalam kondisi-kondisi darurat. Namath belakangan rappeling tandem juga digunakan untuk beberapa kegiatan outbound

Bagi kebanyakan orang yang belum mengetahui ilmunya seringkali mengatakan bahwa kegiatan ini mengerikan, tapi bagi para trainer profesianal kegiatan ini biasa saja karena semuanya sudah ada perhitungan dan persiapan matang sebelum  suatu kegiatan dilaksanakan

Alhasil semuanya berjalan lancar tanpa ada cedera berarti

Berminat mengikuti outbound?
Untuk wilayah jawa tengah dan DIY Hubungi: 085 228 7176 48 (Nafi'udin)


Klik untuk temukan literatur lain:






MAKSIAT menyebabkan kekeringan, aniaya dan bencana lainnya



يَامَشَرَ الْمَهَاجِرِيْنَ خَمْسٌ اِذَ ابْتُسِيْتُمْ بِهِنَّ ، وَاَعُذُبِ اللهِ اَنْ تُدْرِكُوْ هُنَّ . لَمْ تَظْهَرِ الْفَا حِشَةُ فِى قَوْمٍ قَطُّ ، حَتّٰى يُعْلِنُوْا بِهَا اِلاَّ فَشَا فِيْهِمُت الطَّاعُوْنَ وَاْلاَوْجَاعُ الَّتِى لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِى السْلا فِهِمَ الَّذِيْنَ مَضَوا ، وَلَمْ يَنْقَصُوا الْمِكْيَالَ وَ الْمِيْزَانَ اِلاَّ اَخَدُوْا بِالسِّنِيْنَ وَشِدَّةِ الْمُؤْنَةِ وَجَوْرِالسُّلطَانِ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يمَْنَعُوْا زَكَاةَ اَمْوَالِهِمْ اِلاَّمُنِعُوْاالْقَطْرَمِنَ السَّمَاءِ ، وَلَوْ لاَالْبَهَاءِمُ لِمْ يُمْطَرُوْا ، وَلَمْ يَنْقُضُوْا عَهْدَاللهِ وَاَهْدَ رَسُُوْلِهِ، اِلاَّ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرَهِمْ فَاَخَذُوْا بَعْضَ مَافِىْ اَيْدِيْهِمْ ، وَ مَا لَمْ تَخْكُمْ اَءِنَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللهِ ، وَيَتَخَيَّرُوْا مِمَّا اَنْزّلَ اللهُ ، اِلاَّ جَعَلَ اللهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ .

Wahai segenap kaum Muhajirin, lima bencana akan menimpamu, aku berlindung kepada Allah agar kamu tidak mendapatknanya. Bila kekejian nampak nyata pada suatu kaum hingga mereka berterang-terangan dengannya, niscaya akan tersebar di kalangan mereka penyakit tha’un dan berbagai penyakit lainnya yang belum pernah menimpa para pendahulu mereka yang telah lewat. Mereka mengurangi ukuran dan timbangan, sehingga ditimpa kekeringan dan paceklik dan kezhaliman penguasa terhadap mereka. Mereka tidak mengeluarkan zakat untuk harta mereka, sehingga akan tertahan hujan dari langit dan kalau saja bukan karena binatang, niscaya mereka tidak akan diberi hujan. Mereka merusak janji Allah dan janji Rasul-Nya, sehingga Allah akan membuat mereka dikuasai oleh musuh dari selain mereka, dan merampas sebagian  milik mereka. Dan mana kala pemimpin mereka tidak mengambil hukum dengan kitabullah dan memilih-milih dari apa yang telah diturunkan oleh Allah, niscaya Allah akan menjadikan permusuhan di antara mereka.”

          Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah (4019) dan Abu Ma’in dalam Al-Hilyah (8/333) dari Ibnu Abi Malik, dari bapaknya dari Abdullah Ibnu Umar yang menuturkan: “Rasulullah r menghadap (ke jama’ah) kemudian bersabda: (lalu dia menyebutkan hadits itu).

          Saya berpendapat: Hadits ini sanadnya lemah dipandang dari segi Ibnu Abi Malik yang namanya adalah Khalid bin Yazid bin Abdurrahman bin Abi Malik. Keberadaannya sebagai seorang faqih adalah lemah. Sedang Ibnu Ma’in di dalam At-Targhib menyangsikannya.

          Adapun Al-Bushairi di dalam Az-Zawa’id berpendapat: Hadits ini sangat bagus untuk diamalkan. Mereka hanya berbeda pendapat mengenai Ibnu Abi Malik dan bapaknya.

          Saya berpendapat: Mengenai bapak Ibnu Abi Malik sebenarnya tidak mengapa. Illat yang ada justru dari anaknya. Oleh karena itu Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Badhul Ma’un mengisyarakatkan kelemahan hadits tersebut dengan ucapannya (Q 55/2) “Jika kabar itu benar”.

          Saya juga berpendapat bahwa hadits itu telah pasti (qath’i) sebab selain dari jalur di atas juga datang dari berbagai jalur lainnya yakni dari Atha’ dan lain-lainnya, hingga Ibnu Abid Dun-ya juga meriwayatkannya dalam Al-‘Uqubat (Q 62/2) dari jalur Nafi’ bin Abdullah dari Farwah bin Qais Al-Maki dari Atha’ bin Abi Rabah Bih.”

          Saya berpendapat: Sanadnya ini lemah. Karena Nafi’ dan Farwah keduanya tidak dikenal (majhul)  sebagaimana disebutkan di dalam Al-Mizan.

          Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al-Hakim (5/540) dari jalur Abi Ma’bad Hafsh bin Ghilan dari Atha bin Abi Rabah. Kemudian Al-hakim memberikan catatannya:

          “Hadits ini shahih sanadnya”. Penilaian tersebut disepakati pula oleh Adz-Dzahabi.

          Saya berpendapat: Hadits ini lebih tepat dikatakan hasan sanadnya, sebab Ibnu Ghilan itu sungguh telah dianggap lemah oleh sebagian orang. Tetapi oleh kebanyakan orang dinilai tsiqah. Al-Hafizh di dalam At-Taqrib menilai:

          “Dia seorang yang jujur dan faqih serta diduga cukup mempunyai kemampuan.”

          Hadits itu juga diriwayakan oleh Ar-Rayyani dalam Musnad-nya (Q 247) dari Utsman bin Atha’, dari bapaknya dari Abdullah bin Umar secara marfu’.

          Sanad ini lemah. Karena yang dimaksud Atha’ disitu adalah Ibnu Abi Muslim Al-Khurasani, dia memang jujur tetapi juga mempunyai cacat yang melemahkannya yaitu mudallis dan meriwayatkan hadits secara ‘an’anah.

          Sedangkan anaknya, Utsman, juga lemah. Kecuali jalur Al-Hakim, ia cukup kuat. Maka ia, meskiipun tidak dikuatkan dengan pendukung, janganlah ia dianggap lemah.

          As-sinin (السنسن)  bentuk jama’ dari kata sanah (ستة ) yang berarti kering kerontang.

          Yatakhayyaru  ( يتخير ) berarti mencari kebaikan, seperti dalam kalimat “selama mereka tidak mencari kebaikan dan kebahagiaan dari apa yang telah diharamkan Allah”

          Sebagian kaliamat dari hadits tersebut mempunyai syahid (hadits pendukung) yaitu hadits Buraidah bin Al-hashib yang diriwayatkan secara marfu’ dengan lafal sebagai berikut:

١٠٧مَا نَقَضَ قَوْمٌ الْعَهْدَ قَطُّ اِلاَّ كَانَ الْقَتْلُ بَيْنَهُمْ . وَمَا ظَهَرَتْ فَاحِشَةٌ افِى قَوْمٍ قُطُّ اِلاَّ سَلَّطَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِمُ الْمَوْتَ ، وَلاَ مَنَعَ قَوْمٌ الزَّكََاتَ اِلاَّ حَبَسَ اللهُ عَنْ هُمُ الْقَطْرَ .

          “Apabila suatu kaum merusak janji niscaya peperangan akan berkobar di antara mereka. Dan apabila kekejian merebak di antara kaum, maka Allah akan menimpakan kematian atas mereka. Demikian pula apabila suatu kaum tidak mengeluarkan menahan zakat, maka Allah tidak akan menurunkan hujan kepada mereka.”

          Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Hakim (2/126) dan Al-Baihaqi (3/346), dari jalur Basyir bin Muhajir dari Abdullah bin Buraidah, yang diperoleh dari bapaknya. Selanjutnya Al-Hakim memberikan komentarnya:

          “Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim”. Sementara itu penilaian itu juga disepakati oleh Adz-Dzahabi.

          Saya berpendapat: Seperti halnya apa yang dikemukakan oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahabi di atas, hanya saja di sini Basyir masih diperbincangkan dari segi hafalannya. Dalam At-Taqrib dia disebut sebagai orang yang jujur dan halus bicaranya, namun masih dipertentangkan sanadnya. Sehingga pada penghujung hadits itu Al-Baihaqi mengatakan:

          “Demikian inilah Basyir bin Al-Muhajir meriwayatkannya”. Kemudian Al-Baihaqi menyebutkan sanadnya yang datang dari jalur Al-Husain bin Waqid dari Abdullah bin Buraidah dari Ibnu Abbas yang menuturkan:

          “Bila suatu kaum telah merusak janji, maka sudah pasti Allah akan menjadikan mereka dikuasai musuh-musuh mereka. Dan apabila kekejian telah merebak di tengah suatu kaum, niscaya Allah akan menimpakan kematian kepada mereka. Lalu apabila suatu kaum mengurangi timbangan, niscaya Allah akan menimpakan kekeringan (kemarau panjang) pada mereka. Dan apabila suatu kaum tidak mengeluarkan zakat, maka Allah akan menghalangi hujan dari langit bagi mereka. Kemudian apabila suatu kaum menyimpang dalam suatu hukum, niscaya akan terjadi kesengsaraan di antara mereka.” Saya (Al-Baihaqi) kira Ibnu Abbas juga menyebutkan, “dan pembunuhan.”

          Saya berpendapat: Sanad hadits ini shahih, dimana juga dinilai sebagai hadits mauquf yang dihukum marfu’, karena tidak dikeluarkan atas dasar pendapat. Hadits ini juga telah dikeluarkan (takhrij) oleh Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir secara marfu’ dari jalur lain, yakni dari Ishaq bin Abdullah bin Kisan Al-Marwazi: “Telah bercerita bapak kami kepada kami dari Adh-Dhahak bin Muzahim dari Mujahid dan Thawus dari Ibnu Abbax.”

          Saya berpendapat: Sanad ini lemah namun dijadikan sebagai pendukung (syahid). Al-Mudziri di dalam At-Targhib (juz 1 hal. 271) mengatakan:

          “Bisa jadi sanadnya dekat kepada tingkat hasan dan memiliki beberapa syahid (hadits pendukung).”

          Saya melihat juga bahwa hadits itu berasal dari Buraidah. Kemudian bagi sebagian kalimatnya saya menemukannya di jalur lain yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Ausath (1/85/1) dari Al-Jami’uhs-Shaghir dan sempurna dalam Al-Fawaid  (Q 148-149) dari Marwan bin Muhammad Ath-Thathiri: Bercerita kepada kami Sulaiman bin Musa Abu Dawud Al-Kufi, dari Fudhail bin Marzuq (dalam Al-Fawaid terdapat Fudhail bin Ghazwan) dari Abdullah bin Buraidah, dari Bapaknya secara marfu’ dengan lafazh:

          “Apabila suatu kaum menahan zakat, niscaya Allah akan menimpakan bencana kekeringan pada mereka.”      
         
          Ath-Thabrani berkomentar:

          “Tidak ada yang meriwayatkannya kecuali Sulaiman yang kemudian darinya Marwan meriwayatkannya sendirian.”

          Saya berpendapat: Sanad ini lemah namun dijadikan sebagai pendukung (syahid). Al-Mundziri di dalam At-Targhib (juz 1 hal. 271) mengatakan: Adz-Dzahabi. Adapun Fudhail jika yang dimaksudkan adalah Ibnu Marzuq, maka dha’if. Namun jika yang dimaksudkan adalah Ibnu Ghazwan, maka dia tsiqah dimana juga dijadikan pegangan oleh Asy-Syaikhani (Bukhari-Muslim). Dan jika ia meriwayatkan hadits, maka haditsnya insya Allah adalah hadits hasan. Sementara itu Al-Mundziri (1/270) setalah menyandarkannya kepada Ath-Thabrani mengatakan: “Para perawinya tsiqah.”

          Kesimpulannya, dengan melihat jalur-jalur dari beberapa syahid (hadits pendukung) maka hadits tersebut tidak diragukan lagi keshahihannya. Adapun Al-Hafizh Ibnu Hajar yang masih bersikap setengah dalam menetapkannya adalah karena melihat jalur yang pertama. Wallahu a’lam.

****